NASKAH DRAMA MUSIKAL KEREN UNTUK ANAK-ANAK TK-SD
Judul : Alamku Surgaku
Penulis Naskah :
Badrussalam
Jenis :
Drama Anak-anak TKIT Al Mumtaz |
Produksi 2025
Durasi :
±15 menit
Tokoh-Tokoh :
- Pohon
Jati (bijaksana, suka menasihati)
- Pohon
Mangga (ceria, ramah)
- Pohon
Kelapa (tenang dan bijak)
- Burung
Merpati (penyampai pesan)
- Kelinci
Putih (ceria, ingin tahu)
- Kura-kura
(lambat, tapi bijak)
- Harimau
Cilik (agak sombong tapi berubah)
- Mobil
Ekskavator (mobil penghancur pohon-pohon)
- Mobil
Truk (arogan, sering mengotori pohon)
ADEGAN 1: HUTAN CERIA
(Di tengah hutan yang rindang, terdengar suara burung
berkicau. Pohon-pohon bergoyang pelan tertiup angin.) Bunyi musik alam-natural
Pohon Jati:
Selamat pagi, semua! Betapa indahnya pagi ini. Matahari bersinar hangat, angin
berhembus lembut.
Pohon Mangga:
Betul, betul! Aku juga senang karena burung-burung bernyanyi riang di dahanku.
Hutan ini sungguh surga!
Pohon Kelapa:
Kita memang beruntung tinggal di alam yang indah ini. Tapi, jangan lupa... kita
juga harus menjaga alam ini bersama-sama.
(Masuk Burung Merpati, terbang rendah.)
Burung Merpati:
Selamat pagi! Ada berita penting. Akan datang tamu ke hutan kita: Harimau
Cilik! Dan robot-robot aneh! (nada bicara serius, agak buru-buru)
Pohon Jati, Mangga, dan Kelapa:
Harimau Cilik? Hah bersama robot-robot aneh???
ADEGAN 2: HARIMAU CILIK DAN PARA
ROBOT ANEH DATANG
(Masuk Harimau Cilik dengan langkah bangga.) Musik mulai sedikit tegang
Harimau Cilik:
Halo semua! Akulah Harimau Cilik, sang penguasa hutan masa depan! Aku suka
berlari, melompat, dan... menebang pohon!
Mobil Ekskavator:
Dan aku yang akan menebang semua pohon yang ada di hutan ini
(suara seperti robot)
Mobil Truk:
Ya betul, lalu aku juga yang mengangkut pohon-pohon itu
untuk pergi ke kota-kota. Membangun gedung-gedung pencakar langit, hahaha
(suaranya mirip robot juga)
(Semua pohon dan hewan terkejut.) musik teror mulai
berbunyi...
Kelinci Putih (masuk dari semak-semak):
Hah, apa? Menebang pohon? Tapi kalau semua pohon ditebang, kita tinggal di
mana?
Kura-kura (bergerak pelan ke depan):
Alam ini bukan milik satu makhluk saja. Kita hidup bersama. Kalau pohon hilang,
tempat berteduh hilang, udara jadi panas...
Harimau Cilik (tertawa):
Ah, aku kan kuat. Tak butuh pohon!
Mobil Ekskavator:
Ahaha aku juga sama tak butuh pohon, aku hanya butuh uang!
Untuk bayar hutang, eh maksudku untuk membeli solar. Ha ha ha ha agar supaya
aku bisa jalan-jalan
Mobil Truk:
Ha ha ha, kita sama!
Mobil Ekskavator & Mobil
Truk:
Kami tak butuh pohon, KAMI HANYA BUTUH UANG UNTUK TETAP
BERJALAN. UNTUK MISI PENGHANCURAN. HAHAHA
Pohon Mangga:
Tapi kami butuh kalian, dan kalian butuh kami. Kita saling melengkapi.
Mobil Ekskavator:
Awas, akanku tebang semua pohon-pohon di hutan ini.
(bunyi perusakan alam, semua pohon habis ditebang)
(sementara mobil truk siap menunggu dan mengangkut
pohon-pohon itu)
Mobil Truk:
Ikan sepat ikan lele, Berangkaaaaat lee, kita bawa
pohon-pohon besar ini untuk dijual ke kota-kota besar.
(ketika sedang penebangan pohon, dan pengangkutan
pohon-pohon yang tumbang, kemudian tiba-tiba.....)
ADEGAN 3: BENCANA DATANG
(Langit mendung, suara angin mulai terdengar keras.
Daun-daun beterbangan)
Bunyi-bunyi musik
tragedi...seram
Burung Merpati:
Oh tidak! Banjir! Banjir datang!
Kelinci Putih:
Tanah longsor juga! Banyak pohon tumbang! (semua panik)
Pohon Kelapa:
Itu karena sebagian hutan ditebang. Akar-akar kami tak bisa menahan tanah.
Harimau Cilik (mulai cemas):
Apa ini karena... aku menebang pohon? Aku tak tahu ini bisa terjadi!
Kura-kura:
Ini saatnya belajar. Alam bisa jadi surga, tapi juga bisa marah jika kita
menyakitinya.
ADEGAN 4: HARIMAU CILIK BELAJAR
& MEMINTA MAAF SEMUANYA
(Setelah hujan reda, Harimau Cilik, Mobil Ekskavator,
Mobil Truk, berteduh di bawah Pohon Jati, sedih.) Musik
instrumen mengalun sedih...
Harimau Cilik:
Maafkan aku, teman-teman. Aku salah. Aku jadi teringat pepatah Sunda yaitu "Gunung
teu meunang dilebur, lebak teu meunang diruksak." Yang artinya Gunung
tidak boleh di hancurkan, dan lembah tidak boleh di rusak. Baiklah....
sekarang, kita perbaiki semuanya...
Mobil Ekskavator:
Aku juga minta maaf ya, karena ulah ku yang serakah jadi
kita semua sengsara.
Mobil Truk:
Sekarang aku sadar, aku sudah banyak sekali menebar
keburukan, mengotori jalan, menebar debu-debu di jalan, dan merusak alam yang
aku juga tinggal bersamanya. Sekali lagi.. maafkan kita semua ya pohon-pohon.
(suara lirih sedih, rasa penyesalan yang dalam meluapkan
semua kesalahan dan tidak akan mengulangi lagi)
Pohon Jati:
Kami memaafkanmu. Tapi ayo kita bekerja sama. Tanam kembali pohon-pohon yang
hilang.
Burung Merpati:
Aku akan terbang dan mengajak hewan-hewan lain ikut menanam!
Kelinci Putih:
Ayo kita buat hutan ini lebih hijau lagi!
Mobil Truk:
Ayok ini aku akan membawa bibit-bibit pohon untuk hutan kita
asri kembali, ayo tolong bantu Eskavator membuat lubang yang dalam untuk pohon
kita di masa depan. Bravo! Bravo! Bravo!
Mobil Eskavator:
Bravo! Siap laksanakan.... (pada akhirnya mobil truk dan
eskavator sama-sama bekerja sama dengan pohon dan hewan lainnya untuk menanam
kembali pohon-pohon yang sudah di gunduli)
(Semua bersorak gembira dan mulai berpura-pura menanam
pohon bersama-sama.)
ADEGAN 5 (ENDING): ALAM KEMBALI INDAH
(Beberapa waktu berlalu. Hutan tampak hijau kembali.
Suara kicauan burung terdengar.) Musik menyala
semangat...
Pohon Mangga:
Lihat! Daunku rimbun kembali. Banyak buah yang siap dipetik!
Harimau Cilik:
Aku senang ikut menanam. Sekarang aku tahu, menjaga alam itu penting!
Kura-kura:
Alam akan menjadi surga, jika kita merawatnya dengan cinta.
Semua (bersama-sama):
Alamku, Surgaku! Mari jaga bersama!
(Tirai ditutup. Semua pemain melambaikan tangan kepada
penonton.)
Terima kasih :)
Lirik Lagu Drama Musikal
Lirik : Badrussalam
Alamku Surgaku 🎵
Lihatlah mentari bersinar terang
Burung berkicau dan menari
Langit biru, awan pun benderang
Bersama alam hatiku berseri
Mari kita jaga, mari kita rawat
Agar alam tetap sehat dan kuat.
(REFF)
Di TKIT Al Mumtaz tercinta,
Kami belajar cinta semesta.
Tangan kecil kami siap menjaga,
Bumi yang indah, anugerah yang
nyata.
Buang sampah di tempatnya ya
teman,
Tanam pohon, ayo bersama kawan.
Alamku surgaku, mari nyanyikan,
Untuk masa depan penuh harapan.

Comments
Post a Comment