dokumentasi.Badrussalam


“MEMBARA”

Puisi: Badrussalam


Suatu ketika,

Ketikan di jarimu lari begitu cepat

Ratusan kali melintang lewati dedaunan

dan ranting-ranting


Suatu ketika,

Detak jantungmu begitu kuat

Ribuan kali berhasil guncangkan lahat


Suatu ketika,

Kobaran apimu menyala-nyala

Kata-katamu mulai murka

Kalimat-kalimat mu tak terbaca

Bila ku baca bersama air mata


Bait puisimu berbelit-belit

Sampai ruang etika terhimpit

Oleh bebatuan yang kau makan

Lalu, jutaan tanda tanya kau tegakan dalam sepekan.


Ah suatu ketia,

Aku tak sanggup lagi padamkan api

Aku hanya sanggup mencintaimu hingga mati.


Bandung, 24 Juli 2021


Comments