Puisi Bebas

 


TIGA PUISI
Sunyi Lagi | Magrib Mengaji | dan Musmuskulus

Puisi: Badrussalam


Doc: View di Kota Bandung/badrussalam/hp-xiaomi-redmi-5A


~ Sunyi Lagi ~

24 Oktober sepertiga malam

Mataku masih terbuka,

Dalam hati dan jiwa selalu bertanya

Sesungguhnya apa yang kau cari di alam raya?

Sementara alam masih membuka jalan bahagia

Bagi hamba yang senantiasa berdoa dan berusaha.

Kita hanya butuh waktu untuk berdua,

Bukan bertiga.

 

Sebentar lagi gelap akan meninggalkan luka,

Apakah kau bisa bersembunyi dalam terang?

Setelah sekian lama menunggu cita,

Masih maukah kau melihat bintang?

Bintang yang  jatuh diantara awan

Lalu ia berbisik “aku bersinar bila waktunya tiba”

Sebatang rokok garpit[1] pun kuhisap dalam-dalam

Serasa bumi dan pikiranku mulai tenggelam.

 

Tapi aku masih bisa menikmati sunyi dalam bunyi,

Bunyi yang tersembunyi di balik bunyi itu sendiri.

Tiba-tiba datang embun pagi basahi bumi pertiwi

Hinggaku lupa lagi, sebenarnya...

Apa yang kau cari?


Bandung, 2019



~ Maghrib Mengaji ~

Mega-mega sudah tak malu lagi

mengenalkan dirinya pada malam.

Anak-anak berlarian ke pengajian. 

Mencari cakrawala arti kehidupan yang dalam.

 

Suara jangkring mulai mengerik

Riuh suasana pada malam itu,

Bertanda alif’ dan ba’ yang menggelitik

Aku mulai belajar dari situ.

 

Lembar demi lembar Iqra ku baca, 

hingga ku simpan dalam dada

Bacaan-bacaan syarat makna

Hanya itu yang bisa menyelamatkan kita

Dari segala macam bahaya, 

Janji itu di ucapkan langsung oleh-Nya

Tuhan YME yang menyutradarainya.

Kita hanya peran yang sewaktu-waktu 

bisa di ganti oleh embrio baru yang akan lahir di muka bumi.


Hana nguni hana mangke, tanhana nguni tanhana mangke.[2]

Ada makhluk dahulu, ada mahkluk sekarang.



Bandung, 2019


Doc: Suryalaya-Bandung/badrussalam/hp-xiaomi-redmi-5A


~ Musmusculus ~

Mus muskulus[3],

itulah nama panggilan lucu bagi teman-teman 

di kampusnya.

Juga kacamata kotak yang di pakai

Seolah ku ingin mengatakan

Bahwa hati dan pikiranku sedang di kacaukan

Oleh mencit-mencit kecil yang keluyuran.

 

Bola matanya mengisyaratkan kejutan pada angin

Memberi senyum pada udara dingin

Rasanya ingin selalu bersanding

Lalu menatap di malam hari

saling bermimpi.

 

Ceritakan semua  isi dunia yang penuh cinta  

Juga kasih sayang berwarna

Menambah wangi bunga-bunga di sekitarnya

Seperti bunga Lily Putih.

Ah lakumu polos nan sederhana

Namun sangat bermakna dan berharga. 


Mus, sini kubisikan...

“aku jatuh cinta”.

 

Bandung, 2019 



[1] Salah satu merk rokok Gudang garam filter
[2] Pribahasa Sunda: Ada dahulu ada sekarang, bila tak ada dahulu tak akan ada sekarang
[3] Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil


Comments